SORONG- MASYARAKAT
BERPENDAPAT ADABAIKNYA PEMILIHAN
KEPALA DAERAH TIDAK LAGI DILAKUKAN SECARA LANGSUNG, ALASANNYA, PILKADA LANGSUNG
MEMBOROSKAN ANGGARAN DAN BIAYA NEGARA, DAN GAMPANG MENIMBULKAN KONFLIK, KARENA
ITU PEMILIHAN KEPALA DAERAH DIUSULKAN
DIPILIH OLEH DPRD.
MASYARAKAT MENGANGGAP PILKADA LANGSUNG MERUPAKAN PEMBOROSAN,
PEMILUKADA DIUSULKAN TIDAK LAGI MENGGUNAKAN MEKANISME PEMILIHAN LANGSUNG OLEH
MASYARAKAT, MELAINKAN DIPILIH OLEH DPRD.
PASANGAN CALON PILKADA DI DAERAH DIPERKIRAKAN DAPAT
MENGHABISKAN DANA, KURANG LEBIH SEKITAR SERATUS MILLIAR RUPIAH UNTUK IKUT DALAM
PEMILUKADA LANGSUNG.
HAL INI TIDAK SEBANDING DENGAN PENGHASILAN YANG DITERIMA OLEH
KEPALA DAERAH SELAIN MENGHABISKAN DANA YANG BEGITU BESAR, PILKADA SECARA
LANGSUNG JUGA BERPOTENSI MENIMBULKAN KONFLIK.
WAKIL KETUA SEMENTARA DPRD KOTA SORONG, ISAK RAHARENG, SH,
KEPADA CWM CHANNEL MENGATAKAN PIHAKNYA SANGAT SETUJU DENGAN PEMILUKADA LEWAT DPRD,
ITU BERARTI NEGARA DAPAT MENGEFISIEN
ANGGARAN PEMILUKADA LANGSUNG YANG DIANGGAP PEMBOROSAN ANGGARAN.
RAHARENG JUGA MENAMBAHKAN, PEMILUKADA LEWAT DPRD DAPAT MENGHINDARI
KONFLIK YANG TERJADI DAN JUGA HAL-HAL YANG TIDAK DIINGINKAN.
HARAPAN MASYARAKAT, PEMILUKADA LEWAT DPRD SECEPATNYA
DIRUMUSKAN OLEH PEMERINTAH, AGAR MEMPERKECIL KECURIGAAN MASYARAKAT DAN
PENGHEMATAN ANGGARAN.
APALAGI HAMPIR SELURUH PEMILUKADA DI PAPUA MENIMBULKAN
KONFLIK DAN SAMPAI PADA MEMECAH BELAH KEHARMONISAN MASYARAKAT.
BAHKAN SELALU YANG KALAH MENGGUGAT HASIL PEMILUKADA KE
MAHKAMAH KONSTITUSI, MK, DENGAN ALASAN PENYELENGGARAANNYA TIDAK JUJUR.
OLEH SEBAB ITU, PEMILUKADA LANGSUNG TIDAK COCOK DITERAPKAN DI
PAPUA DAN PAPUA BARAT, NAMUN PERLU DISELENGGARAKAN PEMILIHAN YANG BERSIFAT
KHUSUS DAN BERBEDA DIBANDING DAERAH LAINN, SATU-SATUNYA JALAN DIKEMBALIKAN KE
DPRD.(w.o.m)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar